Inilah Hari Raya Nyepi Beserta Pelaksanaan Upacaranya

Syahrul27 - Hari Raya Nyepi, adalah hari raya umat Hindu yang orang hindu rayakan setiap Tahun baru saka. (Dalam islam, bisa dikatakn ini adalah tahun baru Islam atau Muharram). Pada hari ini semua umat hindu melakukan semacam ritual atau biasa di sebut “Amati Geni”. Yaitu umat Hindu melakukan Samadhi pembersihan diri lahir dan batin. Pembersihan atas segala dosa-dosa yang telah diperbuat selama hidup di duniadan meminta ampunan kepada yang maha kuasa agar dibersihkan hatinya dan diberikan kekuatan untuk bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Hari Raya Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang diyakini merupakan saat yang baik bagi umat hindu untuk mendekatkan diri mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga pensucian kepada para dewa yang ada di pusat samudra yang akan datang ke dunia ini dengan membawa sebuah air kehidupan atau biasa disebut “Amarta” untuk kesejahteraan umat hindu di dunia.
Ada beberapa upacara yang dilakukan umat Hindu sebelum dan sesudah Hari Raya Nyepi.

1. Upacara Melasti
Sebelum Hari Raya Nyepi, dua atau tiga hari sebelumnya diadakan upacara melasti atau disebut juga “Melis” atau “Mekiyis”. Dihari itu seluruh perlengkapansembahyang yang ada di Pura diarak ke tempat yang mengalirkan dan mengandung air, seperti laut, danau, dan sungai, karena tempat ini adalah sumber Air Suci atau “Tirta Amerta” dan bisa untuk membersihkan dan menysucikan dari segala kotoran yang ada dalam diri manusia dan alam.
2. Upacara Bhuta Yajna
Yaitu upacara yang dilakukan sebelum hari raya Nyepi diadakan, upacara ini mempunyai makna pengusiran tterhadap roh-roh jahat dengan membuat sebuah hiasan atau patung berbentuk Raksasa, biasa disebut “Buta Kala”, dalam bahasa bali, biasa disebut Ogoh-ogoh. Upacara ini dilakukan di setiap rumah, Banjar, Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi. Upacara dilakukan di pekaranagan, perempatan jalan, alun-alun dan lapangan, kemudian ogoh-ogoh atau patung raksasa diusung dan diarak secara beramai-ramai oleh masyarakat dengan membawa obor diiringi tetabuhan dari dari kampung kekampung. Setelah Upacara selesai, ogoh-ogoh tersebut kemudian dibakar, ini semua bermakna bahwa seluruh roh-roh jahat yang ada sudah dibakar dan dimusnahkan.
3. Catur Brata Penyepian
Saat hari raya nyepi, seluruh umat Hindu diwajibkan melakukan catur brata pnyepian. Ada empat catur brata yang menjadi larangan dan harus dijalankan. Diantaranya:
a.. Amati Geni : Tidak menyalakan Api serta tidak mengobarkan hawa nafsu.
b.. Amati Karya : Tidak Melakukan kegiatankerja jasmani, melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani.
c.. Amati Lelungan : Tidak bepergian melainkan mawas diri, sejenak merenung diri tentang segala sesuatu yang kita lakukan saat kemarin, hari ini dan akan datang.
d.. Amati Lelanguan : Tidak mengobarkan kesenangan melainkan pemusat. Pikiran terhadap sang Hyang Widhy Brata ini mulai dilakukan pada saat Matahari atau “Prabata” saat fajar menyingsing sampai fajar menyingsing kembali pada esok harinya, selama 24 jam.
4. Upacara Ngembak Geni
Upacara Hari Ngembak geni ini berlangsung setelah hari raya Nyepi berakhir atau “Brata Nyepi”. Pada esok harinya diunakan melaksanakan Dharga Shanty, saling berkunjung dan maaf-memaafkan sehingga umat hindu bisa memulai tahun baru  Caka dengan hal baru yang positif, sehingga terbinanya kerukunan dan perdamaian yang abadi.
 Menurut tradisi, pada hari Raya Nyepi ini semua rang hindu tinggal dirumah untuk melakukan puasa, meditas dan sembahyang,serta menyimpulkan menilai kualitas pribadi diri sendiri.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa makna hari raya Nyepi adalah umat hindu diajarkan untuk mawas diri, merenung sejenak dengan apa yang telah diperbuat dimasa lau, saat ini dan merencanakan hal-hal yang lebih baik dimasa yang akan datang dengan tidak melukanan bersyukur dengan apa yang diberikan oleh sang Pencipta.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment